Selasa, 24 Maret 2015
Metode Ilmiah dan Metode Penelitian
- Metode Ilmiah
Metode
ilmiah erat kaitannya dengan filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistemologi yang secara fisik mengkaji hakekat ilmu untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah itu diperlukan metode yang tepat pula. Dengan
mengkaji filsafat ilmu khususnya mendalami metode ilmiah, diharapkan dapat
memahami hakekat ilmu sekaligus mengembangkan ilmu dalam segala aspeknya.
Metode dalam bahasa Yunani berasal dari kata“ methodos, meta, yang berarti
sesudah atau diatas, dan hodos berarti suatu jalan atau suatu cara.” ini
berarti cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan. Ilmiah dalam kamus
lengkap bahasa Indonesia masa kini adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu
pengetahuan (Bambang Marhijanto,1999:155). Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu adalah pengetahuan
yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Metode
ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran dengan cara kerja inilah
metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan logis, karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian
sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang
dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah,
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab
seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Metode
ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola kerja secara
teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau mengembangkan
pengetahuan secara ilmiah yang memiliki kesahan ilmiah, memenuhi validitas
ilmiah atau secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan sehingga pengetahuan
tersebut dapat diandalakan dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Metode
ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua disiplin keilmuan yang termasuk
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu–ilmu sosial. Bilapun terdapat perbedaan dalam
kedua kelompok keilmuan ini maka perbedaan tersebut sekedar terletak pada
aspek-aspek tekniknya dam bukan pada struktur berpikir atau aspek metodologinya.
- Metode penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Welberg
(1986) mengemukakan lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
- Mengidentifikasi masalah penelitian,
- Melakukan studi empiris,
- Melakukan replikasi atau pengulangan,
- Menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
- Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam
bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi
(2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis,
antara lain sebagai berikut:
- Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
- Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
- Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
- Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
Menurut Leedy (1997: 5): Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena. Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian.
sumber :
- Metode Ilmiah
Metode
ilmiah erat kaitannya dengan filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistemologi yang secara fisik mengkaji hakekat ilmu untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah itu diperlukan metode yang tepat pula. Dengan
mengkaji filsafat ilmu khususnya mendalami metode ilmiah, diharapkan dapat
memahami hakekat ilmu sekaligus mengembangkan ilmu dalam segala aspeknya.
Metode dalam bahasa Yunani berasal dari kata“ methodos, meta, yang berarti
sesudah atau diatas, dan hodos berarti suatu jalan atau suatu cara.” ini
berarti cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan. Ilmiah dalam kamus
lengkap bahasa Indonesia masa kini adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu
pengetahuan (Bambang Marhijanto,1999:155). Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu adalah pengetahuan
yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Metode
ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran dengan cara kerja inilah
metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan logis, karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian
sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang
dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah,
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab
seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Metode
ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola kerja secara
teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau mengembangkan
pengetahuan secara ilmiah yang memiliki kesahan ilmiah, memenuhi validitas
ilmiah atau secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan sehingga pengetahuan
tersebut dapat diandalakan dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Metode
ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua disiplin keilmuan yang termasuk
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu–ilmu sosial. Bilapun terdapat perbedaan dalam
kedua kelompok keilmuan ini maka perbedaan tersebut sekedar terletak pada
aspek-aspek tekniknya dam bukan pada struktur berpikir atau aspek metodologinya.
- Metode penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Welberg
(1986) mengemukakan lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
- Mengidentifikasi masalah penelitian,
- Melakukan studi empiris,
- Melakukan replikasi atau pengulangan,
- Menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
- Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam
bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi
(2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis,
antara lain sebagai berikut:
- Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
- Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
- Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
- Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
Menurut Leedy (1997: 5): Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena. Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian.
sumber :
- Metode Ilmiah
Metode
ilmiah erat kaitannya dengan filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistemologi yang secara fisik mengkaji hakekat ilmu untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah itu diperlukan metode yang tepat pula. Dengan
mengkaji filsafat ilmu khususnya mendalami metode ilmiah, diharapkan dapat
memahami hakekat ilmu sekaligus mengembangkan ilmu dalam segala aspeknya.
Metode dalam bahasa Yunani berasal dari kata“ methodos, meta, yang berarti
sesudah atau diatas, dan hodos berarti suatu jalan atau suatu cara.” ini
berarti cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan. Ilmiah dalam kamus
lengkap bahasa Indonesia masa kini adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu
pengetahuan (Bambang Marhijanto,1999:155). Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu adalah pengetahuan
yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Metode
ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran dengan cara kerja inilah
metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan logis, karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian
sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang
dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah,
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab
seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Metode
ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola kerja secara
teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau mengembangkan
pengetahuan secara ilmiah yang memiliki kesahan ilmiah, memenuhi validitas
ilmiah atau secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan sehingga pengetahuan
tersebut dapat diandalakan dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Metode
ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua disiplin keilmuan yang termasuk
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu–ilmu sosial. Bilapun terdapat perbedaan dalam
kedua kelompok keilmuan ini maka perbedaan tersebut sekedar terletak pada
aspek-aspek tekniknya dam bukan pada struktur berpikir atau aspek metodologinya.
- Metode penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Welberg
(1986) mengemukakan lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
- Mengidentifikasi masalah penelitian,
- Melakukan studi empiris,
- Melakukan replikasi atau pengulangan,
- Menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
- Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam
bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi
(2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis,
antara lain sebagai berikut:
- Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
- Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
- Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
- Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
Menurut Leedy (1997: 5): Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena. Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian.
sumber :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar